Senin, 16 Januari 2017

Gerak Lurus

1. Gerak Lurus Beraturan

    Dalam gerak lurus beraturan, kecepatan gerak benda selalu konstan, kecepatan konstan ini mengandung pengertian bahwa arah kecepatan benda tetap sehingga lintasannya berupa garis lurus & besar. Kecepatan benda tetap sehingga benda bergerak beraturan. Dengan antara lain;
Gerak lurus beraturan = gerak dengan percepatan nol dan kecepatan tetap.
    Jika kita gambarkan grafiknya, grafik kecepatan fungsi waktu untuk benda yang bergerak lurus beraturan seperti:


    Luas daerah dibawah kurva kecepatan fungsi waktu tidak lain = perpindahan/perubahan posisi, yaitu ∆x = vt atau x-x0 = vt.  Karena benda yang bergerak lurus beraturan dari t0 =0 sampai t = t maka ∆t = t-t0 = t, sehingga persamaan itu dapat diubah menjadi x = vt + x0

    Dari persamaan (2.2) dapat kita buat grafik posisi fungsi waktu seperti:



     Karena persamaan gerak merupakan fungsi Linear. Maka grafik posisi fungsi waktu yang dibuat berbentuk garis lurus. Kemiringan grafik, yaitu sudut a, menyatakan kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan, yang dapat ditentukan dengan persamaan: tan a = v = x-x0 :t

Minggu, 15 Januari 2017

Pengertian Gerak

 Suatu benda dapat dikatakan bergerak apabila benda tersebut mengalami peralihan posisi. Suatu benda akan cenderung untuk terus bergerak beraturan atau diam jika terhadap benda tersebut tidak diberi pengaruh gaya luar untuk memaksa mengubah keadaan benda tersebut. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum I Newton. Sebagai contoh dari Hukum I Newton, Misalnya saat kita sedang duduk dalam kendaraan yang tengah melaju dengan kecepatan tetap kotida kendaraan yang kita tumpangi direm, maka tubuh kita akan bergerak kedepan. Sifat ini disebut sifat lembam, sehingga Hukum I Newton disebut juga sebagai Hukum kelembaman.

    Besar percepatan yang dialami oleh benda berbaring lurus dengan besar gaya yang memengaruhi benda tersebut dalam setiap satuan massa. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum II Newton. Jika gaya yang bekerja terhadap benda adalah F dalam tiap satuan massa m dan Percepatan yang dialami benda tersebut adalah a, maka Hukum II Newton tersebut dapat dituliskan dengan persamaan;
                 ΣF = ma.
   Dengan ΣF = gaya total yang bekerja pada benda (Newton), m = massa benda (kg), dan a = percepatan (m/s²).
     Akibat adanya gaya yang bekerja pada benda, Benda yang mula-mula diam akan bergerak, benda yang telah bergerak akan bertambah kecepatannya (jika searah dengan arah gerak), atau justru memperlambat gerak benda (jika arahnya berlawanan dengan arah gerak). Berdasarkan perubahan posisi dan bentuk lintasan yang dialami benda akibat geraknya maka gerak benda dapat kita bedakan menjadi beberapa jenis. Diantaranya; gerak lurus, gerak parabola, gerak rotasi, dan gerak vibrasi.

Sabtu, 14 Januari 2017

Gerak

Gerak adalah perubahan posisi.

A. Gerak Lurus 
   •Perpindahan & jarak
-Perpindahan : dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
-Jarak : ukurannya 

    Sebuah benda yang sedang melakukan Gerak lurus, pembahasan geraknya dapat kita gunakan kerangka acuan/sumbu x.

    Misalnya: seseorang bergerak lurus ke timur sejauh 50m, kemudian berbalik arah ke barat sejauh 30m.

*Panjang lintasan yang ditempuh orang tersebut

Jumat, 13 Januari 2017

Angka Penting


C.Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
     2,78mm memiliki 3 angka penting
     23,78kg memiliki 4 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting
    4508km memiliki 4 angka penting
    7,60mm memiliki 3 angka penting
3. Semua angka nol yang menunjukkan perpangkatan 10 bukanlah angka penting, kecuali diberi tanda khusus, seperti diberi garis bawah
    0,0056g memiliki 2 angka penting
    0,234000 s memiliki 6 angka penting
    0,234000 s memiliki 5 angka penting

    Selain aturan tersebut, ada pula aturan yang harus dipenuhi dalam menjumlahkan, mengurangkan, mengalihkan, dan membagi angka penting. Berikut aturan ringkasnya;

1. Penjumlahan dan pengurangan 2 atau lebih angka penting memberikan hasil yang hanya boleh mengandung 1 angka taksiran. Contoh;
*angka yang digaris bawahi adalah angka taksiran
    123,430    (6 angka penting)
      12,3        (3 angka penting)
—————+
    135,730   (hasilnya ditulis sebagai 135,7 yang memiliki 4 angka penting)

2. Perkalian dan pembagian angka penting memberikan hasil dengan jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting paling sedikit dari bilangan-bilangan yang terlibat dalam perkalian atau pembagian. Contoh;
1,23 × 1,5 = 1,845 (hasilnya ditulis 1,8 yang memiliki 2 angka penting). 

Kamis, 12 Januari 2017

Pengukuran


1. Ketelitian Pengukuran dan Angka Penting
    Kesalahan ini disebut kesalahan paralaks.

a.Pengukuran dengan jangka sorong
    jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur ketebalan, lebar, atau diameter sebuah benda yang berbentuk tabung. Jangka sorong juga dapat mengukur kedalaman atau tinggi sebuah benda berbentuk tabung.
    Jangka sorong memiliki 2 bagian utama, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap terdapat skala panjang yang disebut skala nonius atau skala vernier. Selisih 1 skala utama dengan 1 skala nonius adalah 1mm - 0,9mm = 0,1mm. Selisih 0,1mm inilah yang disebut sebagai ketelitian jangka sorong.



b. Pengukuran dengan mikrometer sekrup
     Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan, atau diameter bola dan kawat yang sangat kecil. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Jadi, 1 skala nonius sama dengan 0,5mm/50 = 0,01mm. Angka inilah yang merupakan ketelitian mikrometer sekrup. 



Rabu, 11 Januari 2017

Faktor Konversi


Faktor Konversi dapat dibaca langsung dari tabel. Misalnya, 1 derajat = 2,778 × 10-³ putaran sehingga 16,7° = 16,7 × 2,778 × 10-³ putaran. Kuantitas SI dituliskan dengan huruf besar. Awalan “ab” menyatakan satuan elektromagnetik (emu); “stat” menyatakan satuan elektrostatik (esu). Disesuaikan dari G. Shortley dan D. Williams, Elements of Physics, Prentice Hall 
    Kecepatan; 1 knot = 0.5144 m/s


Selasa, 10 Januari 2017

Besaran Turunan, dan Awalan Satuan (Prefiks)


  • Besaran Turunan berdasarkan SI
  • Awalan Satuan (Prefiks)
   Untuk mempermudah atau menyederhanakan penulisan sekaligus pembanding nilai satuan dalam suatu besaran yang sama, selalu digunakan kelipatan 10 atau 1/10 dari satuan dasarnya. Misalnya 1km sama dengan 1.000m, dalam notasi eksponensialnya ditulis 1.000m = 10³m. Kemudian, 1cm sama dengan 1/100m, dalam notasi eksponensialnya ditulis 1cm = 10-²cm.
         Nama dari satuan-satuan tambahan ini diperoleh dengan menambahkan awalan pada nama satuan dasarnya. Misalnya awalan "kilo" disingkat k, selalu menandakan satuan yang besarnya 1000 kali.